Petani memegang peran krusial dalam kemajuan sektor pertanian, menjadi tulang punggung yang mendorong produksi pangan dan pengembangan pedesaan. Dengan pengetahuan tradisional yang dikombinasikan dengan teknik modern, petani dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan sektor pertanian. Keberhasilan mereka dalam mengadaptasi praktik pertanian yang lebih baik dan responsif terhadap perubahan pasar dapat memperkuat ekonomi lokal dan nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pengembangan komunitas pedesaan. Pelatihan Literasi Keuangan Usahatani kerjasama Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro dan Dinas Pertanian Kota Semarang pada tanggal 15 Mei 2024. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Drs. Hernowo Budi Luhur, SH, M.Si., dengan narasumber Prof Titik Ekowati dari prodi Agribisnis FPP Undip.
Menurut Prof Tititk, literasi keuangan petani memang menjadi faktor penting yang menentukan kinerja usaha pertanian. Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, petani dapat membuat keputusan yang lebih cerdas mengenai pengelolaan sumber daya, investasi dalam teknologi pertanian, dan strategi pemasaran yang efektif. Hal ini termasuk kemampuan untuk mengelola risiko, seperti fluktuasi harga pasar dan perubahan iklim, yang secara signifikan dapat mempengaruhi pendapatan mereka. Literasi keuangan juga memungkinkan petani untuk mengakses produk dan layanan keuangan, seperti kredit dan asuransi, yang dapat mendukung ekspansi usaha atau mitigasi kerugian. Dengan demikian, peningkatan literasi keuangan di kalangan petani tidak hanya akan meningkatkan kinerja usaha pertanian secara individu tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian secara keseluruhan.