Meskipun jumlah peternak kelinci dan jumlah ternak Kelinci di Kota Semarang cukup stabil setiap tahunnya, tapi jumlah pengusaha pengolahan produk kelinci dan produk olahannya masih rendah. Keterampilan dan kemampuan dari para pengolahan masih rendah. Selain itu masalah mengenai permodalan juga masih sering ditemui di lapangan. Karena itulah, pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) bagi para pelaku usaha pengolahan hasil produk kelinci perlu diperbanyak jumlahnya. Dan hal ini telah dilaksanakan salah satu partner Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.

Salah satu staff dosen PS S2 Agribisnis FPP Undip, Prof Dr. Ir. Titik Ekowati, M.Sc., berpartispasi sebagai narasumber Pelatihan dan Pemasaran Pengolahan Peternakan (P2HP) dalam Pengembangan Usaha Ternak Kelinci di Dinas Pertanian Kota Semarang. Prof Titik menyatakan kurangnya pelaku usaha pengolahan produk kelinci akan dijadikan dasar untuk memperbanyak kegiatan pelatihan dan bimtek. Pengolahan produk sangatlah penting, apalagi dalam masyarakat modern saat ini. Jika tidak dilakukan dengan baik, produk olahan ternak kelinci bisa kalah saing dengan produk dari daerah lain, padahal hasil ternak kelinci sangat melimpah.

“Sudah tugas kita untuk terus melakukan pembinaan kepada masyarakat. Harapannya dengan bimtek yang akan di laksanakan nanti, pelaku usaha pengolahan hasil ternak kelinci dapat bangkit dan menciptakan produk yang berdaya saing tinggi,” kata Prof Titik.